LAPORAN BULAN AGUSTUS 2009
EKONOMI GP3A/P3A
DAERAH IRIGASI PANYUSUHAN/CITALIB
1. Latar Belakang
Laporan program Wismp Bulan Agustus 2009 yaitu tentang Ekonomi masyarakat Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib merupakan tindak lanjut dari pendampingan sesuai dengan Kontrak kerja yang harus dipenuhi tentang pembuatan laporan.
Perkembangan reformasi kebijakan pengelolaan irigasi sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air dan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi antara lain diarahkan untuk memperkuat Kelembagaan Pengelola Irigasi (KPI). Oleh karena itu diperlukan instrumen perencanaan yang dapat memberikan masukan positif dalam rangka program penguatan dan pengembangan organisasi P3A/GP3A/IP3A menuju kemandirian pengelolaan irigasi partisipatif Penyediaan Dana Pengelolaan Irigasi (DPI), yang cukup merupakan salah satu syarat untuk menyelenggarakan sistem irigasi yang efektif dan efisien. Hal ini pemerintah, baik pusat maupun daerah diharuskan untuk menyediakan DPI, sedangkan P3A mempunyai hak dan tanggungjawab mengumpulkan, mengelola, dan memanfaatkan Iuran Pengelolaan Irigasi (IPI) dari para anggotanya atas dasar kesepakatan. primer dan sekunder untuk ikut berperan serta dalam pengelolaan irigasi secara lebih luas. Dengan demikian perlu ada kesadaran dari semuanya
Pelaksanaan kebijakan pengelolaan irigasi selama ini, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat petani pemakai air telah dihadirkan TPM (Tenaga Pendamping Masyarakat) sebagai pendamping petani menuju perubahan ke arah yang lebih baik.
Mengingat program pendampingan sangat strategis khususnya kegiatan WISMP dalam rangka pemberdayaan organisasi P3A dan peningkatan pastisipasi dalam pengelolaan irigasi, maka peran dan tanggung jawab TPM menjadi sedemikian besar dalam melaksanakan fungsinya sebagai media pembaharu. Hal ini sejalan dengan tujuan pengadaan TPM yaitu untuk menyediakan tenaga pendamping petani yang terlatih guna membantu petani dalam mempercepat proses pemulihan kepercayaan diri, kemampuan memberdayakan basis potensi sosial, ekonomi, teknis dan budaya serta semangat menumbuh kembangkan partisipasi petani dalam pengelolaan irigasi.
Mengingat hal tersebut di atas, maka keberadaan TPM tentunya diharapkan mampu menjawab tantangan kegiatan pendampingan dalam proses pemberdayaan masyarakat
petani pemakai air melalui wadah organisasi P3A. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya yang sistimatis agar pendampingan oleh TPM untuk pemberdayaan organisasi P3A yang dapat mengarahkan pencapaian tujuan program pendampingan dan pemberdayaan melalui kinerja TPM yang handal dalam menjalankan peran dan fungsi tugasnya.
2. Maksud dan Tujuan
Pelaporan ini yaitu untuk memberikan gambaran secara detail tentang kegiatan pendampingan pada Daerah Irigasi Payusuhan/Citalib dalam melaksanakan kegiatan pendampingan selama bulan Agustus dan sebagai upaya TPM untuk pemberdayaan masyarakat petani pemakai air (P3A/GP3A/) dalam pelaksanaan kegiatan PPSIP di daerah irigasi. Sesuai dengan tujuan pendampingan yaitu :
- Memperkuat Organisasi P3A/GP3A/IP3A dalam pembentukan, Pengembangan, dan penataan organisasi secara partisipatif dan demokratis sesuai pilihan dan kebutuhannya
- Membangun Mekanisme pengambilan keputusan secara partisipatif dalam semua aspek pengelolaan sumber daya kelompok, termasuk penyusunan program kerja bersama
- Meningkatkan kemampuan teknis, kelembagaan dan ekonomi organisasi P3A/GP3A/IP3A serta pengembangan badan hukum
- Meningkatkan Motivasi dan kemampuan dalam penyusunan dana pengelolaan irigasi berdasarkan angka kebutuhan nyata Operasi jaringan irigasi
- Meningkatkan partisipasi organisasi pemakai air dalam PPSIP di jaringan primer dan sekunder
- Meningkatkan peran serta aparat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader-kader pertanian di lahan beririgasi dalam menunjang kegiatan PPSIP
- Membangun jaringan usaha atau hubungan kemitraan dengan pemerintah, pemerintah Daerah, komiisi irigasi, kelompok pendamping lapangan (KPL)
3. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah potret perekonomian GP3A/P3A di Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib serta proses pendampingan oleh TPM .
4. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini mencakup :
Waktu : Bulan Agustus Tahun 2009
Wilayah Kerja : Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib salah satu Daerah Irigasi yang kewenangan pengelolaannya dilaksanakan oleh Kabupaten Cianjur, yang meliputi luas areal 813 Ha yang terletak di kecamatan Sukaluyu Cianjur
Materi : Perekonomian Masyarakat GP3A/P3A di D.I
Cipanyusuhan/Citalib
5. URAIAN KEGIATAN
Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib dalam melaksanakan kegiatan pendampingan pada bulan Agustus 2009 melakukan koordinasi dan pendataan tentang ekonomi dengan 4 Kepala Desa yaitu :
1. Kepala Desa Mekarjaya
2. Kepala Desa Sukaluyu Luas
3. Kepala Desa Cipanyusuhan
4. Kepala Desa Sukamulya
1. Tingkat Pendidikan
Untuk tingkat pendidikan Petani rata-rata menyelesaikan bangku Sekolah Dasar dan Ada juga sampai tingkat SMP. Namun untuk anggota keluarga mereka (anak ) kebanyakan telah menyelesaikan SMU, namun tidak terlalu berminat untuk melanjutkan kegiatan orang tuanya, bahkan kebanyakan berurbanisasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Anggota dan pengurus IP3A/GP3A/P3A didominasi oleh golongan orang tua sehingga tingkat pendidikan relatif masih rendah.
Tabel Tingkat Pendidikan Petani DI Panyusuhan/Citalib
No Mitra Cai SD
(%) SMP
(%) SMU
(%) S1
(%)
1 GP3A WALATRA SUKALUYU 30 40 30 0
2 P3A Gemah Rimah Desa Mekarjaya 25 40 30 0
3 P3A Saluyu Desa Sukaluyu
25 35 40 0
4 P3A Mekar Mulya Desa Sukamulya 25 35 40 0
5 P3A Repeh Rapih Desa Panyusuhan
25 35 40 0
2. Status Kepemilikan lahan
Status kepemilikan lahan di daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib dapat dilihat dari status petaninya yang terdiri dari petani pemilik, pemilik penggarap, dan petani penggarap
Tabel Status Kepemilikan Lahan
NO STATUS PETANI PROSENTASE (%)
1 Pemilik 25
2 Pemilik Penggarap 50
3 Penggarap 15
4 Penyewa 10
Jumlah 100
Sumber : hasil survey dan wawancara dengan Ketua GP3A
Ket : Pemilik adalah petani yang memiliki lahan tapi tidak digarap sendiri
Pemilik Penggarap adalah Pemilik sekaligus penggarap
Penggarap adalah tidak memiliki lahan tetapi punya lahan garapan
Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah petani yang memiliki lahan sekaligus menggarap lahannya sekitar 50 % dari total lahan garapan sementara prosentase terkecil adalah Penyewa dengan kepemilikian lahan 10 % artinya bahwa dari data tersebut sekitar 95 % lahan persawahan dimiliki oleh masyarakat daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib sementara lahan yang dimiliki oleh orang diluar Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib hanya berjumlah 5 %.
3. Struktur Mata Pencaharian Petani
Struktur mata pencaharian petani daerah irigasi Panyusuhan/Citalib dapat dilihat dari struktur kepemilikan lahan serta jenis dari sumber penghasilan/ pendapatan petani.
Tabel Struktur Mata Pencaharian masyarakat
Jenis Mata Pencaharian Jumlah
(%) Keterangan
Petani 55 Ada beberapa katagori petani
Pedagang 25
Pegawai 10 Swasta dan PNS
Buruh Pabrik/Industri 5
4. Potensi Sumber Daya Lokal
Kondisi ekonomi masyarakat petani di daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib dilihat dari sisi luas areal seharusnya termasuk petani yang memiliki tingkat pendapatan tinggi, tetapi jka melihat dari status petani yang lebih banyak sebagai petani penggarap maka petani merupakan buruh tani yang mengandalkan pendapatannya dari upah sebagai petani.
Secara umum kondisi ekonomi masyarakat petani daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib dapat dilihat dari berbagai sisi :
Tingkat pendapatan petani Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib tergolong cukup karena status mereka sebagian besar adalah pemilik penggarap selain itu untuk banyak dari petani di Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib selain status mereka sebagai Petani mereka juga merupakan pensiunan PNS Guru atau pegawai swasta yang memiliki penghasilan tetap. Untuk menggali potensi ekonomi bidang pertanian banyak petani yang menambah penghasilannya dari melalukan intesifikasi dan divesifikasi pertanian.
5. Analisis Usaha Tani Daerah Irigasi Panyusuhan/Citalib
A. Biaya Produksi
No Uraian Biaya Produksi Total
Unit Vol Harga Nilai
1 Benih Kg 25 5000 125000 125000
2 Pupuk Kimia
a. Urea
b. TSP
c. KCL
Kg
Kg
Kg
200
125
75
1500
2000
2000
300000
250000
150000
700000
3 Peptisida Botol 10 35000 350000 350000
4 Tenaga Kerja
P Pengolahan tanah
Traktor
Semai dan tanam
Penyiangan
Pemupukan
a. Penyemprotan
b. Pemanenan HOKP
Hari
HOKW
HOKW
HOKP
HOKP
KG 30
1
50
25
4
2
6000 15000
700000
12000
12000
15000
15000
150 450000
700000
600000
300000
60000
30000
900000
3040000
TOTAL 4215000
B. Pendapatan Permusim Tanam
Pendapatan Jumlah Satuan Harga Satuan Total
Hasil Panen 6000 Kg 2050 12300000
Biaya Produksi 4215000
Total Pendapatan 8085000
Analisis tentang Aspek Ekonomi yang terdiri dari :
Penggunaan Lahan Unit P3A Gemah Rimah Desa Mekarjaya
Komoditas Jumlah Petani Waktu
Padi Sawah 175 Orang Juli- September
Mentimun - -
Palawija - -
Lainnya - -
Penggunaan Lahan Unit P3A Saluyu Desa Sukaluyu
Komoditas Jumlah Petani Waktu
Padi Sawah 200 Orang Juli- September
Mentimun - -
Palawija - -
Lainnya - -
Penggunaan Lahan Unit P3A Repeh Rapih Desa Panyusuhan
Komoditas Jumlah Petani Waktu
Padi Sawah 143 Orang Juli- September
Mentimun - -
Palawija - -
Lainnya - -
Penggunaan Lahan Unit P3A Mekar Mulya Desa Sukamulya
Komoditas Jumlah Petani Waktu
Padi Sawah 133 Orang Juli- September
Mentimun - -
Palawija - -
Lainnya - -
Informasi yang didapat oleh para petani yaitu :
1. Informasi Komoditas dan teknis Budidaya tanaman, untuk setiap unit sama, dimana informasi tersebut didapat dari PPL dan tokoh tani meski tidak disertai dengan bimbingan teknis serta jaminan pasar di lapangan karena sebagian besar petani melaksanakan usaha tani berdasar pengalaman yang turun temurun.
2. Informasi pemasaran dan jaminan pasar untuk setiap unit sama, dimana pemasaran masih dilakukan perorangan melalui tengkulak,
3. kontrak kerja sama pemasaran hasil tani belum pernah dilakukan, dan pemasaran masih dalam bentuk bahan mentah dan setengah jadi
KESIMPULAN
a. Pendataan tentang ekonomi masyarakat GP3A/P3A dari mulai tingkat pendidikan, kepemilikan sawah sampai tingkat panen sudah dilaksanakan salah satu bukti nyata Tugas kerja TPM di lapangan pada bulan Agustus 2009
b. Adanya singkronisasi desa dengan GP3A/P3A sehingga data mudah didapat
c. perlu diorganisir dan memberikan bantuan penyuluhan pada GP3A/P3A agar lebih terencana, tertata dan lebih memberikan dampak bagi petani itu sendiri.
Laporan ini merupakan gambaran kerja pendampingan TPM di daerah irigasi Cipanyusuhan/Citalib pada bulan Agustus 2009.
Demikian laporan ini dibuat , semoga apa yang telah saya gambarkan diatas dapat memberikan pengetahuan agar diketahui bahwa GP3A di daerah Irigasi Panyusuhan/ Citalib tetap ada dan berjalan bersama GP3A seluruh kabupaten Cianjur.
Cianjur, Agustus 2009
TPM D.I Cipanyusuhan/Citalib
Yudi Hermawan